LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA
Perawatan Dan Perbaikan Sistem Suspensi
Di Bengkel Mitra Motor Adipala
Jl. Ahmad Yani No.
64 Adipala
Laporan ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Pendidikan System
Ganda (PSG)
Disusun Oleh :
Nama :
Agung Prastiyo
NIS :
141514547
Kelas :
XI TKR 8
Prog. Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Bid. Keahlian :
Teknik Mekanik Otomotif
Yayasan Kader Penerus Teknologi (YKPT)
SMK BOEDI OETOMO 2 GANDRUNGMANGU
Jl. Raya Gandrungmangu No. 200
Gandrungmangu
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
YAYASAN KADER PENERUS TEKNOLOGI
(YKPT)
SMK
BOEDI OETOMO 2 GANDRUNGMANGU
PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Jl.
Raya Gandrungmangu No. 200 - KP.53254

PENGESAHAN
SEKOLAH
Laporan pelaksanaan praktek kerja
industri (prakerin) dengan judul : “Perawatan
dan Perbaikan Sistem Suspensi di Bengkel Mitra Motor Adipala Kroya”
telah disetujui dan disahkan pihak sekolah pada :
HARI :
TANGGAL :
Ketua Jurusan Keahlian TKR Guru Pembimbing
Bambang Riyanto, S.Pd Muslihudin,
S.Pd
NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Boedi Oetomo 2
Gandrungmangu
Dewan
Tri Kusumaningtyas, S.Hum
NIP.
PERUSAHAAN INDUSTRI
BENGKEL MOTOR “MITRA MOTOR” KROYA

LEMBAR
PENGESAHAN BENGKEL
Laporan pelaksanaan praktek kerja
industri (prakerin) dengan judul : “Perawatan
dan Perbaikan Sistem Suspensi di Bengkel Mitra Motor Adipala Kroya”
telah disetujui dan disahkan pihak bengkel pada :
HARI :
TANGGAL :
Menyetujui;
Pimpinan Bengkel Pembimbing
Bengkel
Pak
Kusno Agus
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT. Karena atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan baik maka tujuan dari penulis, laporan ini adalah untuk
melengkapi sebagai syarat mengikuti ujian tengah akhir di SMK Boedo Oetomo 2
Gandrungmangu. Laporan praktek industri ini tersusun berkat bantuan dari
berbagai pihak baik bantuan material maupun moral langsung maupun tidak
langsung pada kesepakatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Dewan Twi Kusumaningtyas
S.Hum selaku kepala sekolah SMK Boedi Oetomo 2 Gandrungmangu.
2.
Bambang Riyanto
S.Pd selaku ketua jurusan TKR yang telah banyak memberi ulahan.
3.
Muslihudin,
S.Pd selaku guru pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan.
4.
Bapak / Ibu
guru SMK Boedi Oetomo 2 Gandrungmangu yang telah sabar memberikan ulahan.
5.
Kedua orang tua
yang telah mengasuh dan berkorban untuk kami.
6.
Pimpinan dan
mekanik Bengkel “Mitra Motor”.
7.
Teman – teman
khususnya kelas XI TKR 8 yang telah banyak memberikan motifasi untuk laporan
ini.
8.
Semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun laporan ini.
Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih semoga tuhan membalas
kebaikan kepada pihak – pihak lain yang telah membantu penyusun dalam
menyelesaikan laporan PSG ini.
Gandrungmangu, 2017
Penyusun
MOTTO
1.
Pengalaman
adalah guru terbaik
2.
Tetaplah
melangkah dijalan Allah SWT
3.
Janganlah ragu
dalam melakukan yang terbaik
4.
Lebih baik
gagal dalam mencoba dari pada gagal mencoba
5.
Lihat masa
depan dengan penuh semangat
6.
Tekad yang kuat
untuk meraih kesuksesan
7.
Jangan malu
untuk berbuat baik tapi malu untuk berbuat buruk
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL .............................................................................................................. i
LEMBAR
PENGESAHAN SEKOLAH ............................................................................... ii
LEMBAR
PENGESAHAN PERUSAHAAN ....................................................................... iii
MOTTO.................................................................................................................................... iv
KATA
PENGANTAR ............................................................................................................ v
DAFTAR
ISI............................................................................................................................ vi
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang ............................................................................................................. 1
B.
Identifikasi
masalah ..................................................................................................... 1
C.
Batasan masalah
........................................................................................................... 2
D.
Rumusan masalah
........................................................................................................ 2
E.
Tujuan
pembuatan laporan............................................................................................ 3
BAB
II KAJIAN TEORI
A.
Pengertian .................................................................................................................... 4
B.
Prinsip kerja ................................................................................................................. 4
C.
Klasifikasi .................................................................................................................... 5
BAB
III PROFIL PERUSAHAAN
A.
Sejarah bengkel
............................................................................................................ 14
B.
Struktur
organisasi perusahaan .................................................................................... 15
C.
Tata tertib
perusahaan .................................................................................................. 15
D.
Denah lokasi ................................................................................................................ 16
E.
Jam kerja ...................................................................................................................... 16
BAB
IV PEMBAHASAN
A.
Komponen-komponen
sistem suspensi......................................................................... 17
B.
Bongkar pasang
periksa ............................................................................................... 21
C.
Diagnosa
kerusakan ..................................................................................................... 29
BAB
V PENUTUP
A.
Kesimpulan .................................................................................................................. 31
B.
Saran ............................................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 32
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Praktek Kerja Industri
Sekolah menengah kejuruan merupakan sekolahan yang
bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja. SMK Boedi oetomo 2
gandrungmangu merupakan sekolah kejuruan yang memiliki program keahlian teknik
kendaraan ringan (tkr). Setelah siswa lulus dari sekolah diharapkan siswa
memiliki keterampilan di dunia industri sesuai dengan kompetensinya yaitu
dibidang teknik otomotif.
Untuk menunjang keterampilan yang harus dimiliki
siswa supaya siap di dunia industri maka didalam kurikulum program keahlian TKR
siswa diwajibkan mengikuti praktek kerja industri (perakerin). Selama siswa
melaksanakan prakerin siswa berada di dunia industri penuh tetapi tetap
mendapatkan materi dari sekolahan sesuai dengan program keahlianya.
Prakerin merupakan salah satu bentuk sinkronisasi
materi dan praktik yang sudah didapatkan siswa dengan dunia praktik yang
sesungguhnya. Harapanya dengan adanya prakerin ini siswa lebih paham dalam
penerapan materi dan praktik disekolahan dengan di industri. Sehingga setelah
lulus dari sekolah siswa sudah siap bersaing di dunia industri. Setelah selesai
menyelesaikan prakerin siswa diwajibkan membuat laporan praktik sebagai salah
satu syarat mengikuti ujian akhir semester.
B.
Tujuan Praktek Kerja Industri
Tujuan utama praktek kerja industri adalah agar
siswa dapat mengaplikasikan, mendalami serta menambah khasanah ilmu pengetahuan
dalam bidang teknik otomotif. Diharapkan pula siswa lebih kreatif dan inovatif
dalam mensikapi perkembangan bidang teknik otomotif.
Tujuan lain yang bisa diharapkan dari praktek kerja
industri adalah melatih siswa menganalisis dalam menyelesaikan suatu
permasalahan yang muncul di perusahaan/industri berkaitan efisiensi dan
efektifitas proses perbaikan pada bidang otomotif. Selain itu diharapkan dengan
praktek kerja industri dapat menjalin kerja sama yang baik antara pihak
perusahaan/industri dengan pihak sekolah.
C.
Manfaat Praktek Kerja Industri
1.
Manfaat praktek
kerja industri bagi siswa
a.
Siswa dapat
menerapkan dan mengembangkan pengetahuan atau teori yang diperoleh dibangku
sekolah terhadap permasalahan yang dihadapi di lapangan atau di tempat praktek
kerja industri
b.
Siswa dapat
membandingkan teori dan praktek disekolah dengan pelaksanaan praktek di
lapangan
c.
Melatih dan
mengembangkan ketrampilan sesuai ketrampilan yang ada di lapangan
d.
Melatih dan
meningkatkan rasa tangung jawab di dunia kerja.
2.
Manfaat praktek
kerja industri bagi perusahaan
a.
Menjembatani
hubungan dunia industri dan dunia pendidikan sehingga diharapkan adanya hubungan
timbal balik yang saling menguntungkan diantara keduanya.
b.
Timbul hubungan
yang serasi antara dunia industri dengan dunia pendidikan
c.
Secara tidak
langsung perusahaan mendapatkan promosi atau dapat mengenalkan produknya baik
yang berupa barang/jasa
d.
Tempat
pelaksanaan praktek kerja industri mendapatkan bantuan dari siswa dalam
menyelesaikan pekerjaan yang ada.
D.
Tempat, Waktu Dan Kelompok Peleksanaan Praktik Kerja
Industri
Praktek kerja industri dilaksanakan di bengkel Mitra
Motor Jl. Raya Timur Kroya Banyumas. Pelaksanaan selama 2 (dua) bulan, yaitu
sejak 22 Desember 2015 Sampai Dengan 22 Februari 2016 . dalam pelaksanaan
praktek kerja industri di bagian otomotif ini kami terdiri dari 2 orang siswa.
Sesuai kapasitas yang ditampung oleh perusahaan, adapun kelompok kami terdiri
dari :
No
|
Nama
|
Kelas
|
Program
|
Semester
|
1
|
TKR
|
IV
|
||
2
|
TKR
|
IV
|
Tabel
1. Daftar peserta praktik kerja industri
E.
Dasar pemilihan tempat praktek kerja industri
Adapun
dasar dalam memilih Mitra Motor di Jl. Raya Timur Kroya sebagai tempat praktek
kerja industri adalah karena :
1.
Mitra Motor
memberikan kesempatan kepada siswa untuk turut serta menangani secara langsung
dalam pengerjaan service maupun perbaikan kendaraan yang masuk dibawah arahan
mekanik (helper mekanik)
2.
Mitra Motor
sesuai dengan kompetensi pada program keahlian TKR
F.
Metode pengumpulan data
Dalam
menyusun laporan ini pengumpulan data dilakukan dengan cara atau metode :
1.
Metode observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data pada
objek dengan cara melihat dan diperkuat dengan ikut terjun langsung menangani
job/pekerjaan.
2.
Metode interview
Metode interview adalah metode pengumpulan data
dengan cara tanya jawab secara langsung dengan narasumber (mekanik, service
advisor, service manager) mengenai pekerjaan yang dilakukan.
3.
Metode
literatur/kepustakaan
Metode literatur / kepustakaan adalah metode
pengumpulan data dengan cara mencari informasi dari buku-buku yang terkait.
G.
Pembatasan masalah
Kegiatan
penulis selama praktek kerja industri di pison Motor meliputi banyak aspek
kegiatan. Akan tetapi dalam penulisan laporan praktik kerja industri ini
penulis hanya memfokuskan pada “Perawatan
dan perbaikan system suspensi Di Bengkel Mitra
Motor Kroya”.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
PENGERTIAN
1.
Perawatan
adalah kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkan
hasil/kondisi yang diinginkan
2.
Perbaikan
adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi dari suatu benda atau alat
yang rusak akibat pemakaian alat tersebut pada kondisi semula
3.
Sistem adalah
gabungan dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain
4.
Suspensi adalah
kombonen – komponen yang berfungsi meredam, kejutan, getaran yang terjadi pada
kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat menurunkan
kenyamanan dalam berkendara, suspensi menghubungkan bodi dengan roda.
Dengan demikian perawatan perbaikan
sistem suspensi adalah kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk
mendapatkan hasil / kondisi yang di inginkan. Usaha untuk mengembalikan kondisi
dan fungsi dari suatu benda atau alat yang rusak akibat pemakaian alat tersebut
pada kondisi semula. Gabungan dari beberapa komponen yang saling berhubungan
satu sama lain, kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan,
getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang
dapat menurunkan kenyamanan dalam berkendara, suspensi menghubungkan bodi
dengan roda.
B.
PRINSIP KERJA
Prinsip kerja sistem suspensi adalah saat roda – roda menerima
kejutan dari permukaan jalan, maka akan di teruskan ke lower arm maupun upper
arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas kemudian gaya pemanjang di perhalus
oleh peredam getaran (shick obsorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan.
Hal ini memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
C.
CARA KERJA
Umumnya pada saat Motor membelok pegas bagian luar (outer spring)
mengembang dan bagian dalam (iner spring) tertekan akibat stabilizer bar akan
terpuntir karena ujung satunya bergerak ke atas dan lainnya kebawah. Batang
stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran tahanan ini berfungsi untuk
mengurangi body roly dan memelihara body dalam kemiringan yang aman

Gambar 1. Cara
kerja suspensi saat membelok
D.
KLASIFIKASI
Sistem suspensi terbagi atas dua jenis, yaitu :
1.
SISTEM SUSPENSI POROS KAKU (DEPENDEN)
Roda
dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid) poros kaku tersebut
dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontro
(control arm)
Awalnya
semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang sebagian besar
kendaraan barat seperti truck, masih menggunakan sistem ini, sedangkan
kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda belakang.

Gambar 2.
Suspensi Dependen
2.
SISTEM SUSPENSI BEBAS (INDEPENDENT)
Antara
roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing – masing roda
(roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan suspensi
(suspension arm) pegas dan peredam kejut. Goncangan atau getaran pada salah
satu roda tidak mempengaruhi roda yang lain.
Umumnya
kendaraan penumpang menggunakan sistem ini pada semua poros rodanya, sedangkan
kendaraan niaga pada umumnya menggunakan poros ini pada poros depan, sedangkan
poros roda belakang menggunakan sistem suspensi dependen pada poros belakang.

Gambar 3.
Suspensi Independent
Macam – macam suspensi dependen
1.
Aksel Canggah
Aksel dibuat
menyerupai canggah yang dihubungkan king pin dengan spindle. Axsel semacam ini
sering digunakan pada Motor berat (truk dan bus) serta Motor jeep.

Gambar 4 Aksil
Canggih
2.
Aksel kepala tinju
Aksel dibuat
menyerupai kepala tinju yang dihubungkan king-pin dan spindel. Semacam ini
sering digunakan pada Motor berat (trucj dan bus). Aksel ini dibuat daru baja

Gambar 5. Aksel
kepala tinju
3.
Aksel pipa
§ Aksel berpegas daun
Pegas daun yang
dipakai pada suspensi ini adalah pegas daun yang berlapis yang dibentuk
setengah elips. Lapisan pegas berbentuk elips berfungsi agar pemegasan terjadi
bertahap sesuai berat / bahan Motor, dan gaya yang ditimbulkan oleh roda

Gambar
6. Aksel pegas daun
§ Aksel pegas koil
Kontruksi aksel
rigid dengan pegas koil lebih rumit karena harus dilengkapi dengan lengan
melintang ( batang panhard) dan lengan memanjang, tetapi pemegasan lebih nyaman
dan suspensi menjadi lebih ringan.

Gambar
7. Aksel pegas koil.
4.
Aksel de-dion
Kedua roda
dihubungkan tetap melalui aksel pipa arah melintang. Rumah differensial
dipasang langsung pada bodi, dengan demikian masa tidak berpegas menjadi ringan
poros aksel dihubungkan oleh dua arah penghubungan aniversal (universal joint)
yang memungkinkan dapat bergerak aksel

Gambar 8. Aksel de-dion
5.
Suspensi Mac.
Pherson
Dengan lengan
melintang dan batang penahan
1.
Lengan
melintang : menghantar gerakan roda
(arah
melintang) saat pemegasan
2.
Batang penahan
: menahan gaya memanjang
(rem, penggerak
dan sebagainya)
Penggunaanaksel
depan dengan / tanpa penggerak roda

Gambar 9.
Suspensi Mac. Person lengan melintang dan batang penahan
·
Dengan lengan
mentang dan memanjang
Lengan
memanjang mengatur gerakan roda / mengatasi gaya melintang dan memanjang. Penggunaan
aksel belakang tanpa penggerak roda.

Gambar 10.
Suspensi Mac. Pherson lengan melintang dan memanjang
·
Dengan lengan
“L”
Dengan lengan
“L” mengantar gerakan roda (menahan gaya memanjang / melintang). Penggunaan
aksel depan dengan / tanpa penggerak roda

Gambar 11.
Suspensi Mac. Pherson dengan lengan “L”
6.
Suspensi wish
bone
·
Dengan pegas
koil
Penggunaan
aksel depan tanpa penggerak roda pada suspensi wish bone, lengan atas dibuat
lebih pendek dari pada lengan bawah, supaya saat pemegasa
-
Jarak roda
tidak berubah (keausan dan berkurang)
-
Tumpuan roda
saat pemegasan (belok) baik

Gambar 12.
Suspensi wish bone dengan pegas koil
Macam
– macam suspensi independen
1.
Suspensi
independen dengan aksel lengan torsi
Pada saat salah
satu roda berpegas (juga pada saat belok) maka lengan torsi menerima beban
puntri sehingga berfungsi seperti stabiliator. Penggunaan aksel belakang tanpa
penggerak roda.

Gambar 13.
Suspensi independen dengan aksel lengan torsi
2.
Suspensi
independe dengan aksel lengan torsi
Lengan
memanjang mengantar gerakan roda dan menahan gaya memanjang / melintang

Gambar 14.
Suspensi independen aksel lengan memanjang
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
A.
SEJARAH PERUSAHAAN
Pada tahun 1983 di Kroya terdapat bengkel Motor, bengkel Motor
tersebut diberi nama “Mitra Motor” tempatnya berada di tempat yang tidak
strategis tetapi pelangganya ramai, kemudian bengkel tersebut pindah pada tahun
1998 ke jalan ahmad yani no. 64 adipala.
Awalnya bengkel itu hanya menerima kerusakan pada sistem starter
dan dinamo, tetapi lama kelamaan bengkel tersebut mau menerima segala kerusakan
pada Motor, perkembanganya pun semakin meningkat.
Bengkel menjadi lebih luas, lokasinya lebih strategis dan
peralatanya lebih lengkap, secara umum bengkel menjadi lebih maju serta kini
sering menjadi tempat PKL dan Prakerin dari berbagai sekolah di kawasan cilacap
dan sekitarnya.
B.
STRUKTUR ORGANISASI
![]() |
Tugas
dan tanggung jawab
1.
Direktur utama
yaitu memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
2.
Komisaris yaitu
melakukan pengawasan terhadap pengurusan perusahaan
3.
Pimpinan
bengkel yaitu bertanggung jawab dibengkel dan membantu montir
C.
TATA TERTIB
1.
Berdoa sebelum
mulai bekerja
2.
Memakai pakaian
kerja
3.
Patuh pada
montir
4.
Sopan dan
santun
5.
Tidak bercanda
gurau pada saat jam kerja
D.
JAM KERJA
Hari
|
Jam Masuk
|
Jam Istirahat
|
Jam Pulang
|
Senin
|
09.00 WIB
|
12.00
|
15.00
|
Selasa
|
09.00 WIB
|
12.00
|
15.00
|
Rabu
|
09.00 WIB
|
12.00
|
15.00
|
Kamis
|
09.00 WIB
|
12.00
|
15.00
|
Jum’at
|
09.00 WIB
|
-
|
11.00
|
Sabtu
|
09.00 WIB
|
12.00
|
14.00
|
E.
DENAH LOKASI

F.
DENAH RUANG BENGKEL

BAB IV
PEMBAHASAN
A.
FUNGSI SUSPENSI
Fungsi suspensi bagi kendaraan untuk menerima getaran atau
goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang di lalui dengan tujuan agar
getaran atau goncangan dari roda akibat jalan berlobang tidak menyalur ke body
atau rangka kendaraan.
B.
KOMPONEN – KOMPONEN SISTEM SUSPENSI
1.
PEGAS
Pegas berfungsi
menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda – roda agar tidak di teruskan ke
bodi kendaraan secara langsung.

Gambar 15.
Pegas
2.
SHOCK ABSORBER
Berfungsi untuk meredamkan oskilasi dengan cepat agar
memperoleh kenikmatan berkendara dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.
Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cendrung beroskilasi
naik turun pada waktu menerina kejutan dari jalan

Gambar 16.
Shock Absorber
3.
BALL JOINT
Ball Join
menerima beban vartikel maupun lateral. Disamping itu juga berfungsi sebagai
sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok

Gambar 17. Ball
Joint
4.
STABILIZER BAR
Berfungsi untuk
mengurangi kemiringan akibat gaya sentrifugal pada saat kendaraan membelok,
disamping itu untuk meningkatkan traksi ban.

Gambar 18.
Stabilizer Bar
5.
STRUT BAR
Berfungsi untuk
menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau mundur pada saat menerima
kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat terjadi
pengereman

Gambar 19.
Strut Bar
6.
LATERAL CONTROL
Berfungsi untuk
menahan akle pada posisinya terhadap beban dari samping

Gambar 20.
Lateral Control
7.
BUMPER
Berfungsi
sebagai pelindung frame, akle, shock absorber dan lainya pada waktu pegas
mengerut dan mengembang diluar batas maksimum.

Ganvar 21.
Bumper
C.
BONGKAR PASANG PERIKSA
1.
PEMBONGKARAN
-
Kendorkan baud
– baud roda depan sebelum roda depan di angkat

Gambar 22.
Melepas Roda
-
Angkat Motor
dengan dongkrak

Gambar 23.
Dongkrak Motor
-
Kemudian pasang
penyangga atau hacj stand Motor pada kerangka Motor yang kokoh dengan posisi
yang benar

Gambar 24.
Pasang Jack Stand
-
Lepas roda

Gambar 24.
Lepas Roda
-
Lepas tromol
dan plat pembawa ( bila rem cakram, lepas kapiler rem terlebih dahulu ).
Catatan tidak perlu melepas selang rem plat pembawa harus di ikat pada
kerangka.

Gambar 26.
Melepas Tromol
-
Lepas baut
pengguna ball joint tie – rod
-
Lepas ball
joint dan tie – rod dengan alat khusus ( trakel ball joint)

Gambar 27.
Melepas baut pengguna ball joint tie – rod
-
Lepas
stabilizator

Gambar 28.
Melepas stabilizator
-
Angkat dan
tumpu lengan bawaan suspensi dengan dongkrak agar ball joint bebas
-
Lepas ball
joint atas dengan cara yang sama seperti melepas ball joint bawah

Gambar 29.
Melepas Ball Joint
2.
PEMERIKSAAN SETELAH DI BONGKAR
1.
Strering
knuckle dalam keadaan terlepas dan bersihkan knuckle kemudi dengan di semprot
menggunakan penetral warna untuk meyakinkan bahwa komponen ini masih dalam
keadaan baik atau retak.

Gambar 30.
Pemeriksaan Stering Knuckle
2.
Ball Joint
Pemeriksaan
ball joint
-
Dongkrak bagian
depan kendaraan dan ditopang dengan penyangga
-
Pastikan
kendaraan sudah disangga dengan aman
-
Pastikan bahwa
roda depan telah lurus posisinya dan tekan pedal rem

Gambar 31.
Pemeriksaan ball joint
3.
Pegas
Pegas
pastikan dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang retak
atau aus, ukur tinggi bebas pegas sesuai dengan buku manual sesuai dengan jenis
Motor yang di periksa (batas limit : 273 mm).

Gambar 32.
Pemeriksaan Pegas
4.
Stabilizer
Dalam
pemeriksaan stabilizer dalam keadaan bersih dan terlepas pastikan komponen ini
tidak ada bagian yang rusak atau aus

Gambar 33.
Pemeriksaan Stabilizer
3.
PEMASANGAN
1.
Pasang rakitan
peredan kejut dengan hubungan poros depan dengan bodinya
2.
Pasang bagian
atas peredam kejut pada fender dan kencangkan ketiga mur pemasangan pengikat
atas suspensi
3.
Tekanlah lower
arm bawah dan hubungan guide color knuckle arm kemudi pada peredam kejut
4.
Kencangkan baud
– baud pengikat dengan moment spesifikasi
5.
Kencangkan
dengan kunci momen mur – mur pemasangan penunjang atas suspensi pada peredam
kejut
6.
Setelah
pemasangan komponen suspensi selesai pasang tromol
7.
Pasang roda
depan dengan benar
8.
Pasang baut
roda depan dan kencangkan dengan menggunakan kunci
4.
PEMERIKSAAN SETELAH DI PASANG
1.
Pastikan
rakitan peredam kejut tidak ada yang kendor
2.
Pastikan
peredam kejut pada bagian fender dan baud – baud fender kencang
3.
Pastikan
hubungan guide color knuckle arm pada peredam kejut
4.
Pastikan baud –
baud pengikat sudah di kencangkan
5.
Pastikan baud –
baud roda depan sudah kencang
6.
Setelah semua
terpasang lepas jack stand jadi bawah Motor
7.
Lalu turunkan
dongkrak
D.
DIAGNOSA KERUSAKAN
NO
|
MASALAH
|
PENYEBAB
|
Cara
Mengatasi
|
1.
|
Terjadi
ptching / timbul benturan
|
1.
Pegas /
spring lemah
2.
Pegas retak
atau patah
|
1.
Mengganti
pegas / spring
2.
Mengganti
pegas
|
2.
|
Melayang /
menarik
|
Komponen
suspensi belakang depan atau belakang ada yang kendor atau lemah
|
Komponen
tersebut harus di kencangkan
|
3.
|
Kendaraan
bergetar
|
1.
Ball joint
aus
2.
Suspension
arm patah
|
1.
Diganti
dengan yang baru
2.
Suspension
arm di ganti
|
4.
|
Bunyi
|
1.
Bushing /
karet rusak atau bumper rusak
2.
Baut – baut
kendor
|
1.
Di ganti
2.
Di kencangkan
|
5.
|
Kendaraan
bergetar
|
1.
Strut bar
lemah
|
1.
Di ganti
|
6.
|
Mengayun
|
1.
Stabilizer
bar lemah
2.
Stabilizer
bar patah
|
1.
Di ganti
2.
Di ganti
|
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari judul perawatan dan perbaikan sistem suspensi, diharapkan
kenyamanan dalam berkendara di jalan maupun di jalan yang rusak tetap ada, maka
dari sistem suspensi harus benar – benar di perhatikan dengan cara
memperbaikinya maka dari pada itu bagi para supir dan mekanik harus mengenali
kerusakan yang minim terjadi jika kendaraan tidak mengangkan beban terlalu
berlebihan atau melebihi spesifikasi yang lebih menentukan.
B.
SARAN
1.
Lebih
memperhatikan siswa – siswanya yang lagi berada ditempat PSG
2.
Tingkatkan jiwa
semangat dan mandiri dalam berusaha
3.
Tingkatkan bakat
dan keahlian yang ada
4.
Berusaha agar
tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala persoalan atau masalah
5.
Jadikan
prakerin sebagai ajang penerapan ilmu yang telag diperoleh di sekolah
6.
Meningkatkan
daya piker dan mental siswa, pihak sekolah harus senantiasa memberikan dorongan
dalam melaksanakan prakerin
7.
Hubungan kerja
sama antar karyawan harus dijaga dan dipertahankan serta ditingkatkan
8.
Tingkatkan
terus kedisiplinan serta kerja sama antar pegawai
DAFTAR PUSAKA
Buku besar
Wikipedia, bahasa Indonesia (sistem suspensi)
http://www.google.com.id
sistem suspensi
Blogger Erul
Roket 09 suspensi
http://www.Motorku.org
sistem suspensi
Blogger Putra
Dewa Diagnosa Kerusakan
terima kasih atas materi pelajarannya sangat terbantu ketika mau buat laporan pkl
BalasHapus